Gunung Lawu merupakan sebuah gunung yang terletak di perbatasan antara
provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung ini terbentuk akibat
aktivitas vulkanik, meskipun sekarang gunung ini berstatus tidak aktif.
Banyak dari para pendaki gunung menjadikan Gunung Lawu sebagai tujuan
pendakian mereka. Mereka yang mendaki gunung ini bisa melalui dua pintu
masuk, yaitu Cemoro Sewu, yang terletak di Kabupaten Magetan, Jawa
Timur, dan Cemoro kandang yang terletak di kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah.
Perjalanan melalui Cemoro Sewu melewati rute yang lebih mudah untuk
didaki, namun memutar cukup jauh. Sedangkan melalui Cemoro Kandang dapat
ditempuh dengan lebih cepat, namun dengan rute yang curam. Banyak dari
pendaki yang telah berpengalaman memulai perjalannya pada pagi hari
sebelum matahari muncul. Mereka menghindari bertemu dengan Pasar Setan,
karena mereka akan tiba kembali kebawah sebelum petang. Pasar Setan
merupakan fenomena gaib yang entah benar atau tidak, namun banyak juga
orang yang telah mengalaminya.
Dalam sebuah cerita pengalaman seseorang yang pernah mendaki Gunung
Lawu, ia mendengar suara bising dari luar tenda saat ia bermalam disana.
Kira-kira begini bunyinya, "Mau beli apa dik?", namun diucapkan dalam
Bahasa Jawa. Saat kita mendengar suara tersebut, kita diharuskan
membuang apapun yang ada disekitar kita, bisa rumput, batu, atau yang
lainnya.
Ada lagi cerita lainnya yang merupakan pengalaman teman saya sendiri yang pernah mendaki kesana. Ia bersama rombongan saat itu malam-malam meneruskan pendakian melewati sebuah tebing curam. Mereka berjalan disamping tebing berbaris sambil bergandengan tangan, kemudian teman saya mendengar suara berisik dari arah tebing tersebut. "Suaranya seperti keramaian di pasar", begitu kata teman saya. Namun ketika teman saya akan menoleh ke arah suara tersebut, tiba-tiba rekannya menampar wajahnya dari arah belakang agar ia tak menoleh ke arah tebing tersebut.
Ada lagi cerita lainnya yang merupakan pengalaman teman saya sendiri yang pernah mendaki kesana. Ia bersama rombongan saat itu malam-malam meneruskan pendakian melewati sebuah tebing curam. Mereka berjalan disamping tebing berbaris sambil bergandengan tangan, kemudian teman saya mendengar suara berisik dari arah tebing tersebut. "Suaranya seperti keramaian di pasar", begitu kata teman saya. Namun ketika teman saya akan menoleh ke arah suara tersebut, tiba-tiba rekannya menampar wajahnya dari arah belakang agar ia tak menoleh ke arah tebing tersebut.
Kebanyakan orang yang mendaki Gunung Lawu adalah ingin mengabadikan
pemandangan matahari terbit disana. Sama seperti Bromo, Gunung Lawu
terkenal juga akan keindahan sunrisenya.
Entah Pasar Setan di Gunung Lawu itu benar-benar ada atau tidak, yang
pasti saat kalian mengalaminya, hal itu akan menjadi sebuah pengalaman
yang unik yang akan kalian kenang nantinya.