Jangan Di Klik Link Dibawah

Home » » Psikotes

Psikotes

1. Mobil - Bensin = Pelari - ....   a. Makanan   b. Sepatu   c. Kaos   d. Lintasan
    2. Dingin - Selimut = Hujan - ....   a. Air   b. Payung   c. Dingin   d. Basah
    3. Semir - Sepatu = Sikat - ....   a. Kuku   b. Rambut   c. Televisi   d. Gigi
    4. Kepala - Pusing = Perut - ....   a. Batuk   b. Pilek   c. Mules   d. Gemuk
    5. Bugil - Pakaian = Gundul - ....   a. Botak   b. Kepala   c. Cukur   d. Rambut
    6. Kayu - Pohon = Emas - ....   a. Tambang   b. Perhiasan   c. Mahal   d. Logam
    7. Saya - Kami = Dia - ....   a. Kamu   b. Mereka   c. Anda   d. Kita
    8. Kumis - Kucing = Belalai - ....   a. Ular   b. Harimau   c. Gajah   d. Hidung
    9. Reguler - Senin = Karyawan - ....   a. Selasa   b. Rabu   c. Minggu   d. Jumat
  10. Busur - Panah = Senapan - ....   a. Peluru   b. Senjata   c. Berbahaya   d. Tembakan
  11. Ayah - Anak = Pohon - ....   a. Daun   b. Tunas   c. Ranting   d. Akar
  12. Es - Dingin = Gula - ....   a. Bubuk   b. Kristal   c. Tebu   d. Manis
  13. Pintar - Belajar = Bodoh - ....   a. Cerdas   b. Rajin   c. Dosen   d. Malas
  14. Terbang - Burung = Jalan - ....   a. Jauh   b. Singa   c. Lebah   d. Kupu-kupu
  15. Mobil - Roda = Rumah - ....   a. Pondasi   b. Tanah   c. Jendela   d. Atap
  16. Bulan - Bumi = Yupiter - ...   a. Venus   b. Orbit   c. Matahari   d. Bulan
  17. Februari - April = Mei - ....   a. Juli   b. Agustus   c. September   d. Oktober
  18. Ekspor - Pergi = Impor - ....   a. Luar   b. Dagang   c. Masuk   d. Asing
  19. Mobil - Bensin = Perahu - ....   a. Laut   b. Angin   c. Ombak   d. Kayu
  20. Mikroskop - Mikroba = Teleskop - ....   a. Bakteri   b. Bioskop   c. Teropong   d. Bintang
  21. Baju - Kancing = Pintu - ....   a. Kayu   b. Besi   c. Kayu   d. Kunci
  22. Jam - Menit = Menit - ...   a. Waktu   b. Jam   c. Detik   d. Hari
  23. Obat - Apotik = Pakaian - ....   a. Butik   b. Binatu   c. Baju   d. Celana
  24. Sendok - Makan = Silet - ....   a. Tajam   b. Potong   c. Bahaya   d. Hitam
  25. Data - Disket = Uang - ....   a. Kaya   b. Bank   c. Duit   d. Logam
  26. Siang - Matahari = Malam - ....   a. Bintang   b. Gelap   c. Bulan   d. Awan
  27. Haus - Minuman = Terang - ....   a. Gelap   b. Putih   c. Benderang   d. Lampu
  28. Mahkota - Raja = Helm - ....   a. Plastik   b. Peragawan   c. Ratu   d. Pilot
  29. Rokok - Asbak = Air - ....   a. Selokan   b. Ember   c. Selang   d. Keran
  30. Air - Haus = Nasi - ....   a. Goreng   b. Lapar   c. Beras   d. Rames
  31. Komputer - Listrik = Mobil - ....   a. Roda   b. Mesin   c. Bensin   d. Onderdil
  32. Sepatu - Kaki = Topi - ....   a. Tangan   b. Kaki   c. Bulat   d. Kepala
  33. Telepon - Pulsa = Pertunjukan - ....   a. Uang   b. Bioskop   c. Harga   d. Karcis
  34. Anting - Telinga = Gelang - ....   a. Leher   b. Emas   c. Tangan   d. Jari
  35. Beo - Suara = Sapi - ....   a. Bulu   b. Daging   c. Suara   d. Warna
  36. Lebah - Madu = Cendrawasih - ....   a. Bulu   b. Burung   c. Daging   d. Suara
  37. Bersih - Kotor = Tinggi - ....   a. Rendah   b. Jangkung   c. Jauh   d. Dekat
  38. Nasi - Beras = Tape - ....   a. Nanas   b. Ubi   c. Pisang   d. Gandum
  39. Tambang - Emas = Laut - ....   a. Badai   b. Kapal   c. Nelayan   d. Karang
  40. Anjing - Binatang = Apel - ....   a. Vitamin   b. Merah   c. Buah   d. Segar
  41. Perusahaan - Karyawan = Sekolah - ...   a. Pengawas   b. Pelajar   c. Ujian   d. Kelas
  42. Televisi - Gambar = Radio - ....   a. Listrik   b.Penyiar   c. Suara   d. Merdu
  43. Telepon - Komunikasi = Sepeda - ....   a. Roda   b. Lomba   c. Cepat   d. Transportasi
  44. Kertas - Pena = Dinding - ....   a. Kuas   b. Dempul   c. Amplas   d. Cat
  45. Film - Oscar = Bulutangkis = ....   a. Olahraga   b. Cina   c. Piala   d. Sudirman
  46. Lapar - Makan = Gatal - ....   a. Bentol   b. Semut   c. Garuk   d. Luka
  47. Datang - Pergi = Akhir - ....   a. Awal   b. Kemudian   c. Setelah   d. Zaman
  48. Sutra - Ulat = Madu - ....   a. Manis   b. Lebah   c. Hutan   d. Bunga
  49. Darat - Mobil = Udara - ....   a. Angin   b. Terbang   c. Perahu   d. Pesawat Terbang
  50. Pisang - Buah = Sapi - ....   a. Banteng   b. Gemuk   c. Binatang   d. Kulit


Sebagaimana saya janjikan kepada Mbak Heny yang mengeluh “berkali-kali gagal dalam psikotes”, maka saya akan menyampaikan duduk perkara psikotes dalam perekrutan tenaga kerja.
Istilah psikotes (atau psychological testing) sering digambarkan sebagai aktivitas dalam proses seleksi yang menggunakan pendekatan psikologis. Padahal psikotes itu sendiri hanyalah salah satu bagian dari proses yang disebut asesmen psikologis atau pemeriksaan psikologis.
Terlepas dari persoalan pemahaman atas terminologi itu, saya akan berbicara dulu tentang fungsi psikotes itu secara umum. Secara singkat, psikotes digunakan untuk “memilih orang terbaik dari sekian banyak calon, sesuai kriteria jabatan maupun tugas yang harus dilakukan”.
Dengan demikian, kalau gagal dalam psikotes, bukan berarti kita adalah orang bodoh atau orang yang tidak pantas mendapat pekerjaan. Bukan. Hanya saja, dalam konteks pekerjaan yang kita lamar, kita memang bukan orang yang pas.
Sebagai contoh, kalau berdasar hasil psikotes diketahui kita adalah orang yang cenderung single fighter, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, perfectionist, apalagi kalau kita menyebutkan punya hobi membaca, maka kita bukan orang yang pas untuk direkrut sebagai staf marketing, staf public relations, atau petugas front office. Orang dengan karakter seperti kita barangkali akan sangat pas untuk perusahaan yang sedang mencari staf peneliti atau bagian riset, akuntan, atau staf keuangan.
Orang perfectionist memang hasil kerjanya sempurna, tetapi cenderung tertutup, tidak mau berimprovisasi atau berkreasi, bekerja setahap demi setahap sesuai “prosedur” dan dalam bekerja tidak suka campur tangan orang lain, atau sebaliknya, tidak suka mencampuri pekerjaan orang lain. Nah, kalau seorang perfectionist ditempatkan sebagai staf PR atau marketing, maka dia tidak akan bisa bekerja secara maksimal karena petugas PR atau marketing dituntut bekerja cepat, penuh kreasi dalam menanggapi berbagai keadaan, juga harus senang bergaul dan bekerja tim.
Sebaliknya, kalau kita adalah pekerja cepat (yang bersemboyan “nggak sempurna nggak apa-apalah yang penting segera selesai”), penuh kreasi, senang bergaul dan pekerja tim, penuh perhatian terhadap pekerjaan atau persoalan orang lain, maka kita tidak pas untuk menjadi pertugas riset, akuntan atau staf keuangan. Kalau jadi petugas riset, kita akan tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Kalau menjadi staf keuangan, kita cenderung “mudah memberi kasbon” begitu teman kita mengeluh, “Bos, anakku sakit nih, perlu opname”. Atau malah karena sedemikian kreatif, kita bisa menyulap angka “5.000.000” menjadi “3.000.000”, hayo….
Intinya adalah bahwa “gagal” lulus psikotes bukan berarti gagal segala-galanya. Jika dinyatakan tidak lulus, berarti kita memang tidak memenuhi persyaratan yang seharusnya dimiliki untuk melakukan pekerjaan tertentu menurut ukuran perusahaan tersebut. Namun ukuran setiap perusahaan belum tentu sama. Ini berarti kita dapat mencoba melamar pada perusahaan lain bukan? Namun kalau berkali-kali gagal melamar untuk satu jenis pekerjaan, kemungkinan besar pekerjaan tersebut tidak cocok untuk kita. Karena itu sebaiknya di masa mendatang kita harus melamar jenis pekerjaan yang berbeda.
Pekerjaan yang cocok
Pertanyaannya adalah, pekerjaan apakah yang cocok untuk kita? Untuk keperluan ini, bisa jadi kita perlu “mem-psikotes-kan” diri sendiri. Kita bisa datang ke lembaga jasa psikologi. Kalau di Solo, biayanya berkisar di angka 100 ribu rupiah. Ini akan sangat membantu kita mengetahui karakter diri sendiri.
Para psikolog punya “pakem yang baku” untuk mengetahui apakah Anda termasuk atau tidak termasuk “orang yang terbuka”, “punya sifat kepemimpinan yang baik”, “kreatif”, “mampu bekerja sama” dan sebagainya. Pernahkah Anda ketika mengikuti psikotes diminta menggambar pohon atau menggambar rumah? Atau diminta menyelesaikan gambar berdasar titik dan garis tertentu yang sudah ada? Nah, itulah salah satu perangkatnya.
“Kunci jawaban” atas soal atau tugas seperti itu hanya dimiliki oleh para psikolog. Kalau saya kebetulan tahu, ya itu karena saya diberitahu oleh teman saya, seorang psikolog yang “tidak erat memegang etika profesi”. Kenapa? Ya sebab itu adalah rahasia etik profesi yang sebenarnya tidak boleh diketahui orang non-psikolog.
Kalau saat ini banyak kita temui buku-buku atau tulisan di internet mengenai cara menembus soal psikotes, maka biasanya hanya menyentuh masalah kecerdasan dan daya nalar. Kalau sampai menyangkut masalah kepemimpinan misalnya, atau kecenderungan psikologis lain, maka saya yakin penulisnya sama dengan psikolog yang memberi bocoran ke saya, yakni sama-sama psikolog yang tidak tahu etika, hahaha.
Kalau suatu saat di Wikimu muncul “kunci jawaban” atas problematik dalam psikotes seperti itu, pasti bukan dari saya. Soalnya saya masih memegang janji kepada “psikolog pengkhianat etika profesi” yang teman saya itu untuk tidak membeber secara terbuka masalah tersebut.
Alasannya sederhana. Kalau kita memang orang yang punya kecenderungan sebagai pribadi yang tertutup, perfectionist, tidak mau diganggu dan mengganggu, bukan pekerja tim, maka kita tidak akan bertahan lama pada pekerjaan itu. Kalau tidak stres ya dipindahtugaskan karena gagal bertugas dengan baik.
Singkat kata, kalau para psikolog memberi tahu “kunci jawaban” atas problematik dalam psikotes, maka mereka telah mencelakakan diri Anda. Oleh karena itulah mereka mempunyai kode etik profesi. Lha kalau saya yang tidak terikat oleh kode etik profesi psikolog bagaimana? Hehehe, main bujuk nih ye?
Ok, kita akhiri dulu. Semoga bermanfaat.
@@@@@@@@@@@@

 SUKSE MENGHADAPI PSIKOTES
Psikotes adalah suatu rangkaian tes yang dilakukan untuk menjaring karyawan baru.Berikut ini cara memahami beberapa psikotes.
1. TES INTELEGENSIA
     a. Percaya Diri
     b. Konsentrasi
     c. Cermat
     d. Ketenangan
     e. Ketelitian
     f. Bekerja Sendiri
     g. Ikuti Petunjuk
2. TES KEPRIBADIAN
     Tes Kepribadian biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu tes menggambar dan Tes Quetioner. Untuk tes menggambar biasanya disuruh menggambar Pohon, Manusia dan rumah. Guna mendapatkan hasil maksimal maka anda harus menggambar semuanya secara detil. Sebagai contoh Menggambar Pohon harus lengkap baik dari akar, batang, Pohon daun dan Buahnya. Hal ini juga berlaku untuk menggambar rumah dan manusia.
3. TES KUANTITATIF
     Untuk Tes Kuantitaif ini anda hanya perlu dua kata kunci yaitu teliti dan konsentrasi dalam mengahadinya.
4. TES VERBAL
    Tes Verbal adalah suatu tes untuk menguci kemampuan anda dalam hal berbicara ataupun berbahasa.
caranya sangat mudah anda tinggal memahami bnayak kata baik sinonim, antonim maupun arti kata ilmiah.
ITULAH SEDIKIT TRIK MEMAHAMI PSIKOTES. NAMUN AGAR ANDA LEBIH MEMAHMI MAKA ANDA HARUS SERING MENGIKUTI PSIKOTES. KARENA PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK.


Saya mau share jenis2 tes yang pernah gue hadepin saat mencari kerja.
tes ini terdapat bermacam2 jenisnya.

1.Tes Intelektual yang terdiri dari berbagai macam

CFIT= Culture Fair Intelegence Tes ; untuk mengungkap kemampuan mental umum
TIU = Tes Intelegensi Umum ; untuk mengungkap kemampuan mental umum
TKD = Tes Kemampuan Dasar ; Untuk mengukur kemampuan dasar individu
AA = Army Alpha ; untuk mengetahui daya tangkap / daya konsentrasi orang
ADKUDAG = Administrasi dan Keuangan ; untuk mengetahui kemampuan administrasi dan keuangan
IST = Tes inteligensi yang terdiri dari 9 subtes didasarkan pada anggpan bahwa strutktur inteligensi tertentu cocok dengan pekerjaan atau profesi tertentu.

2.Tes Kepribadian

EPPS = Edwards Personal Preference schedule ;alat tes yang mengukur kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya (16 faktor)
DAM&BAUM = Draw A Man Tes (Tes Gambar Orang) ; untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja
WARTEGG ; untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek
Tes Pauli ; untuk mengukur sikap kerja dan prestasi kerja (daya tahan, keuletan, sikap terhadap tekanan, daya penyesuaiaan, ketekunan & konsistensi, kendali diri)
KRAEPLIEN ; Untuk mengungkap ketelitian,kecepatan, kestabilan dan ketahanan kerja
RM = The Rothwell Miller ; untuk mengetahui minat seseorang terhadap jenis pekerjaan
PAPI Kostick = Alat ini menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-masing mewakili need atau role tertentu, tinggi rendahnya need atau role tertentu mempunyai arti yang spsesifik, konfigurasi yang diperoleh adalah gambaran dari pilihan testee yang bermuatan need atau role dan disbandingkan dengan need atau role lain dalam keseluruhan system kepribadian berdasarkan persepsi testee atas dirinya sendiri.


*. Wartegg Tess


Pernakah anda ikut psiko tes dan disuruh menggambar atau melengkapi gambar delapan kotak diatas (Wartegg Tess)

Wartegg Teste akan diberikan selembar kertas yg berisi 8 kotak yg ada stimulus2 nya, kemudian testee nantinya akan di berikan perintah untuk melengkapi dari gambar yg ada di kotak tersebut.
Isi dari masing2 gambar :
gbr 1. berupa titik ditengah kotak : ini menyangkut hal2 yg berhubungan dengan penyesuaian diri yaitu bagaimana seseorang menempatkan diri dlm lingkungan
gbr 2. berupa ~ tp berada di kotak sebelah kiri : menunjukkan fleksibilitas perasaan.
gbr 3. berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar: mengukur hasrat untuk maju/ ambisi
gbr 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan : mengukur bagaimana seseorang mengatasi kesulitan
gbr 5. seperti huruf T tp miring (susah gambarin nya) : mengukur bagaimana cara bertindak.
gbr 6. berupa garis horisontal & vertikal : mengukur cara berpikir / analisa & sintesa
gbr 7. berupa titik2 : menyangkut kehidupan dan perasaan ( apakah sudah stabil, kekanakan)
gbr 8. berupa lengkungan : mengenai kehidupan sosial/ hubungan sosial

Jika pernah mungkin anda bertanya-tanya apa fungsi tes melengkapi gambar diatas dan apakah tes diatas sebenarnya adalah untuk mencari tahu siapa diantara peserta yang paling pintar menggambar.

Ternyata tes diatas bukan untuk mengetahui kemampuan menggambar anda melainkan hal tersebut merupakan salah satu cara dari beberapa cara yang lain yang digunakan oleh psikolog untuk mengetahui kepribadian anda dari cara anda menggambarnya.

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa tes menggambar ini tidak memerlukan kemampuan menggambar, melainkan hal ini hanya suatu cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui kepribadian anda dari cara menggambar dan apa yang anda gambar. Berikut Rahasianya :

Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi gambar yang terdiri dari 8 gambar, 4 diantaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Yang perlu anda ingat adalah untuk garis lengkung sebaiknya anda menggambar benda hidup dan untuk garis lurus yang kaku sebaiknya anda menggambar benda mati. Jika anda menggambar terbalik, misal garis lurus digambar dengan bunga, hewan dan sebagainya atau garis lengkung digambar dengan mobil, mesin dan sebagainya, hal ini menandakan “ada yang salah” dengan jiwa atau kepribadian anda.

Selanjutnya dari cara menggambar pun bisa kelihatan kepribadian seseorang misal : jika saat mengambar anda terlalu sering menghapus atau kotor menandakan bahwa anda adalah orang yang peragu atau tidak terencana dan jika anda menggambar terlalu kuat untuk garis yang seharusnya lembut berarti anda termasuk orang yang keras kepala.

Apa yang anda gambarpun juga menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ anda. Jika anda menggambar sesuatu yang “biasa saja dan umum” tentu penilaian tingkat kecerdasannya akan berbeda dibanding jika anda menggambar “sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan berwawasan”

* BAUM Test

Draw A Man Tes (Tes Gambar Orang) ; untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja.

Dimana Anda dikasih kertas kosong dan diberi perintah untuk bikin gambar pohon, trus dikertas lainnya gambar orang, di kasih kertas lagi di suruh gambar pohon, orang, & r umah. ini juga termasuk dalam test kepribadian.

BAUM Test
termasuk dlm test Grafis,
Klo kamu gak bisa gambar gak usah kuatir, krn yg dinilai bagus atau tidaknya gambar tsb. yg di liat tuh, besar-kecil gambar, tarikan garis (tegas atau tidak atau patah2), letak gambar (kanan-kiri, atas-bawah, atau center) biasanya testee juga di tanya klo gambar pohon, itu pohon apa??? klo orang ( dia lagi ngapain ,trus jenis kelaminnya apa?), klo yg disuruh orang, rumah, & pohon, itu untuk melihat keselarasan orang tersebut menghadapi dua aspek rumah & pohon. tiap2 gambar ada artinya.

* Tes KRAEPPELIN dan PAULI

tdk ada perbedaan...semua berisikan kertas dan angka yg membedakan hny cara dan jumlah isinya.....dan KRAEPPELIN memiliki jumlah deret angka yg lbh bnyk biasanya sang psikolog hny menginstruksikan "pindah" pada waktu tertentu dn berbeda2 utk melihat daya tahan otak dan konsistensi.....

Strategi usil buwat ngerjain tes pauli yang banyak angka angkanya... cheat biar skor kita bisa dianggap jenius gitu ^^ biasanya ada dalam rangkaian psikotes selain warteg, pohon, ist, dll....
1. kerjaiin tuh tambah tambahan angka tapi isinya asal aja yang penting penuh.
buat hasil normal biasanya kolom terselesaikan cuma 2 - 3 tapi klo mau dianggap jenius lu kerjain 3-5 kolom
2. nah ketika sampai di kolom 13 sampai 20 lu harus betul betul ngerjaiinnya...
3. setelah itu isi ga jadi masalah
4. yang terakhir pada kolom 40 sampai 43 lu harus betul betul juga ngerjainnya

di jamin deh hasil nya pasti bikin bingung orang yang ngetes :hehe
tapi ati2 ngerjainnya jgn sampe ketauan pengawas hehehehehe

Namun demikian, tes psiko hanyalah merupakan suatu alat buatan manusia untuk mengetahui kepribadian seseorang secara umum saja. Kesimpulan yang dihasilkannya boleh jadi berbeda dengan kepribadian yang sesungguhnya. Hal ini diakui oleh para psikolog sendiri bahwa tidak ada satu pun tes di jagad raya ini yang benar-benar akurat dapat menilai kemampuan dan kepribadian seseorang.

Selebihnya konsultasi ama mbah google :d

Sumber:

1. Psychodiagnosis and Personality Assessment, A Handbook 2-nd., 1984
2. The Drawing Complation Test (Terjemahan Urdat UI Jakarta)
3. Psychodiagnosis and Personality Assessment
4. The Tree Test, The Drawing Test as an Aid in Psychodiagnostic
5. Tes Menggambar Orang Manual dan Interpretasi
6. Pauli, Wartegg, Draw A Man A Catalog For The Qualitative Interpretation of House Tree Person Tes

Tes Psikologi atau psikotest sebagai bagian dalam tahapan penerimaan calon pegawai. Keunikan dari tes ini adalah pada “ketidakpastiannya”. Mengapa? Karena faktor ini dapat memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang. Sebagai contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen, tidak dapat lolos dari lobang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta. Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Penulis juga pernah menghadapi hal serupa, untuk kemudian harus bangkit melalui proses “learning by doing”. Penulis bukan seorang psikiater maupun phsicology tester, namun beberapa tips yang akan di-share berikut ini, berdasarkan pengalaman penulis ketika menghadapi psikotes, diharapkan mampu membantu mengurangi kegagalan psikotes Anda:
1. Tes Logika Aritmatika. Tes ini terdiri atas deret angka. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan analisa anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud deret angka) untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola tersebut.
Tipsnya:
  • jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam deret namun adakalanya anda melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat.
  • Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin anda pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya.
  • Anda bisa melatih kemampuan anda ini dari buku-buku tes UMPTN/SPMB untuk materi deret hitung/deret ukur.
Contoh:
- 16 8 4 2 1 1/2 … …
- 45 15 18 6 9 3 … …

2. Tes Logika Penalaran. Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi. Yang ingin diukur dalam tes ini adalah kemapuan anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi berdasarkan pola anda tersebut:
Tipsnya: konsetrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama.
Contoh:
LOGIKA
3. Analog Verbal Test. Tes ini terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana anda memahami sebab-akibat suatu permasalahan.
Tipsnya: Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, anda bisa mem-bypass-nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali penulis menghadapi tes in, soal yang diberikan relatif sama.
Contoh:
- wanita : kebaya = pria :
- a. sepatu b. baju c. topi d. jas
- kubus : pyramid = empat persegi :
- a. peti b. mesir c. pentagon d. segitiga

4. Kraeplien/Pauli. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan disampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Tipsnya :
  • Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes ini selainkan pensil biasa atau pulpen saja, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis membutuhkan di-reload ketika ujung granitnya habis, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti anda telah kehilangan waktu 5-10 detik.
  • Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan anda memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri anda untuk menghemat tenaga.
  • Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan anda sendiri karena justru untuk cheating anda akan membutuhkan waktu sekian detik untuk memutuskan dan itu berarti justru membuang waktu dan memubuat grafik penjumlahan anda tidak alami.
  • Hal yang paling penting dari keseluruhan tes kraeplein adalah konsentrasi. Terkadang anda akan merasa blank padapertengahan tes, namun anda harus bisa bangkit & fokus lagi pada tes. Untuk itu kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan sarapan dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi anda.
5. Wartegg Test. Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentukan-bentukan tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Anda akan diminta menggambar kemudian menuliskan urutan gambar yang telah anda buat, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah menurut anda. Yang diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek. Contoh:
WARTEGG_TEST
Tipsnya adalah:
  • Urutan menggambar sebaiknya anda buat kombinasi antara sesuai nomor dan acak. Misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena apabila anda menggambar berdasarkan urutan 1,2,3,4,5,6,7,8 anda dipandang HRD sebagai orang yang kaku/konservatif sedangkan apabila anda menggambar secara acak misalnya 5,7,6,8,3,2,4,1 anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘.
  • Kalau anda bergender lelaki jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks anda. Berikut ini adalah salah satu contoh pengerjaan yang pernah digunakan penulis untuk melewati tahap psikotes ini:
JAWABAN_WARTEGG_TEST
6. Draw A Man Test (DAM). Tes ini mengharuskan anda untuk menggambar sesorang, unuk kemudian anda deskripsikan usia, jenis kelamin dan aktifitas orang tersebut. Tes ini dipergunakan untuk mengatahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja.
Tipsnya:
  • Gambarlah orang tersebut secara utuh mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, termasuk detil muka seperti mata, hidung, mulut dan telinga.
  • Gambarlah orang tersebut dalam keadaan sedang melakukan aktifitas, misalnya pak tani sedang membawa cangkul, eksekutif muda sedang menenteng koper dsb.
7. Army Alpha Intelegence Test. Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat.
Tipsnya : konsentrasilah kepada apa yang dikatakan narator, karena narator tidak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas. Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai memberikan instruksi.
Contoh:
Narator akan mediktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar jawaban akan diberikan gambar sebagai berikut:
ARMY_ALPHA_INTELEGENCE
8. Menggambar Pohon. Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan kriteria : berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah. Sehingga tidak diperbolehkan kepada anda menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun jenis tanaman monocotyl lainnya.
Tipsnya :
  • Pada setiap tes menggambar pohon yang pernah dilalui, penulis selalu menggambar pohon nangka. Karena pohon tersebut mewakili jenis tanaman dicotyl / berkambium.
  • Walaupun anda tidak begitu pandai dalam hal menggambar, usahakan menggambar secara detil dan rinci setiap komponen dari pohon tersebut seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun, buah, akar bahkan alur pohon.
  • Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon tersebut, pelajari karakter jenis pohonnya, kemudian latihlah kemampuan menggambar anda dengan mengacu pada foto tersebut.
9. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS). Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang.
Tipsnya:
  • Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisi anda, setidaknya yang paling mendekati, karena pertanyaan akan berulang di nomor-nomor berikutnya, sehingga apabila jawaban anda tidak sinkron, hal ini akan merugikan Anda. Kejujuran anda terkait dengan cerminan kesesuaian diri anda terhadap lowongan pekerjaan yang anda lamar.
  • Secara keseluruhan, tes EPPS ini memang paling sulit untuk di-adjustment (diakali), namun setidaknya ada beberapa pertanyaan yang bisa di-adjustment untuk disesuaikan dengan lowongan pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya ketika anda melamar menjadi pegawai Bank, pilihlah jawaban-jawaban yang mencerminkan kejujuran, keteraturan, kedisiplinan dan mampu bekerja dalam teamwork.
  • Karena sulitnya proses adjusment tehadap tes ini, jalan paling praktis yang dapat ditempuh adalah memperbaiki diri (self improvement) anda dalam segala hal, setup diri anda menjadi seakan-akan seseorang profesional dalam setiap tingkah laku keseharian anda seperti: jujur, tepat janji, tanggung jawab dan disiplin. Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif diri anda, akan tertuang tanpa anda sadari dalam hasil tes.
Contoh Soalnya:
- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki
- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban
10. Learning By Doing. Pengalaman memang guru yang paling baik. Lakukan perbaikan-perbaikan secara continue baik terhadap diri anda maupun terhadap kemampuan anda, di setiap psikotes yang anda hadapi. Misalnya seperti : melatih diri terhadap kesalahan/kesulitan yang dihadapi pada psikotes sebelumnya, membaca kembali materi psikotes secara keseluruhan semalam sebelum menghadapi psikotes (refreshment) dan mempersiapkan fisik sebaik-baiknya karena pada dasarnya psikotes akan selalu Anda kerjakan dalam keadaan tegang dan tekanan. Karena dengan mekanisme tersebut, psikotes bukan meruapakan momok yang harus anda hindari, namun anda akan lambat laun berteman dan akrab dengan psikotes.


 
DUNIA ILMU :Jendela Informasi Dunia
Copyright © 2014. DUNIA ILMU - All Rights Reserved