Wajah
pendidikan Indonesia masih ternoda, terutama dengan maraknya kasus
kriminal yang terjadi di sekolah. Terakhir adalah pelecehan seksual yang
melibatkan para guru.
Ironis, padahal guru semestinya adalah figur yang dicontoh. Dalam kacamata Guru Besar Pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof HAR Tilaar, guru seharusnya menjadi panutan para anak didiknya.
"Kalau gurunya bejat, maka anak-anak didiknya jadi 10 kali lebih bejat," kata Tilaar, ketika berbincang dengan Okezone, Jumat (16/5/2014).
Tilaar mengaku prihatin dengan fenomena "guru tercela" tersebut. Padahal, guru profesional memiliki etika yang harus mereka pertahankan. Kunci solusi atas masalah perilaku tercela para guru ini, kata Tilaar, ada di pendidikan guru.
Pendidikan guru ini menjadi krusial mengingat tugas guru bukan hanya mengajar, tapi juga pengawasan dan pembangunan karakter anak.
Pemerintah pun harus bisa mendidik para calon guru menjadi guru-guru profesional dan beretika.
"Bayangkan saja, guru agama melakukan pelecehan seksual. Ini sudah sangat keterlaluan. Kita tidak bisa menerima guru agama seperti itu. Tempatnya jelas di neraka," tuturnya tegas.
Ironis, padahal guru semestinya adalah figur yang dicontoh. Dalam kacamata Guru Besar Pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof HAR Tilaar, guru seharusnya menjadi panutan para anak didiknya.
"Kalau gurunya bejat, maka anak-anak didiknya jadi 10 kali lebih bejat," kata Tilaar, ketika berbincang dengan Okezone, Jumat (16/5/2014).
Tilaar mengaku prihatin dengan fenomena "guru tercela" tersebut. Padahal, guru profesional memiliki etika yang harus mereka pertahankan. Kunci solusi atas masalah perilaku tercela para guru ini, kata Tilaar, ada di pendidikan guru.
Pendidikan guru ini menjadi krusial mengingat tugas guru bukan hanya mengajar, tapi juga pengawasan dan pembangunan karakter anak.
Pemerintah pun harus bisa mendidik para calon guru menjadi guru-guru profesional dan beretika.
"Bayangkan saja, guru agama melakukan pelecehan seksual. Ini sudah sangat keterlaluan. Kita tidak bisa menerima guru agama seperti itu. Tempatnya jelas di neraka," tuturnya tegas.