Jangan Di Klik Link Dibawah

Home » , , , , » KISAH PILU ::: PENYESALAN YANG TERLAMBAT ::::

KISAH PILU ::: PENYESALAN YANG TERLAMBAT ::::



 

Aku sudah keluarga dengan lelaki yang benar2 aku cintai,walau apapu yang dia kerjakan aku selalu diam dan menerima..
Hingga suatu hari,ku lihat dia membawa uang jutaan rupiah,aku terkejut dan heran dr mana uang itu dia dapat,yang jelas suamiku pengangguran berat,dengan tersenyum dia bercerita kalau dia habis menjual rumah orang tuanya..
Ya ALLAH aku begitu terkejut,rumah itu satu2nya yang di miliki bapak mertuaku,beliu sedang menderita sakit strock.aku hanya diam tak berani menegur,yang aku pikirkan bagaimana keadaan mertuaku laki2 itu,tinggal di mana dia sekarang,

Dengan berpamitan mau menjenguk orang tuaku,aku pun mencari tahu kabar bapak mertuaku,Aku begitu terkejut saat melihat beliu tidur di dekat rel kereta api yang bersebrangan dengan rumah yang di jual suamiku,aku mendekat dada ini runtuh seketika saat melihat beliu menangis tampa dia sadari aku melihatnya.


aku mendekat dan dia pun menolehku seketika senyum itu mengembang di pipinya.." kok baru datang,nak aku menunggumu 3 hari ini katanya suamimu menjemputku setelah uang penjualan rumah itu cair..aku menangis,ternyata suamiku berbohong ke pada bapaknya sendiri agar rumahnya di jual dan dia akan mengajak beliu tinggal bersama kami..tp mana mungkin kami numpang di rumah kakak ku..aku dan ke dua anaku beserta suamiku saja tidur di kamar belakang yang sesungguhnya tak layak kami tempati..ternyata aku juga baru tahu kalau suamiku juga menipu sama saudara2nya yang lain.

Aku sedih banget tp bagaimana lagi aku sendiri kekurangan dan tak punya tempat tinggal,tp bagaimana dengan bapak mertuaku yang terserang penyakit strock dan lumpuh separuh,tiap hari beliu tidur di pos pinggiran rel kereta api aku hanya bisa kasihan tp tak mampu bisa melakukan apa2 untuknya.

Genap 2 minggu setelah penjualan rumah itu.orang kampung di sekitar rel kereta api itu berbondong bondong gotong royong membuatkan sebuah rumah untuk beliu.

Aku dan suamiku udah sering di maki2 dan di bilang anak murtad..
Ku lihat suamiku biasa saja semenjak menjual rumah bapaknya dan menghambur hamburkan uang itu suamiku tak pernah lagi datang ke tempat bapaknya demikian aku,karena aku malu pada penduduk kampung itu.

6 bulan setelah kejadian itu.


Suamiku tiba2 merasa sakit linu di kakinya,aku belikan obat rematik dan membawa dia ke dokter tp semua itu gak ada kemajuan..

Ku lihat kakinya mengeluarkan darah putih dan penuh benjolan dan semakin membusuk dan bau,aku ingin membawa dia ke rumah sakit,tp aku tak punya uang untuk itu.
Aku hanya mampu membawa ke pengobatan alternativ dan orang pintar..tp sia2..

Hingga kaki sebelah kiri membengkak dan membusuk aku pun nekat membawa suamiku ke rumah sakit walaupun satu rupiah pun aku tak pegang..

Untungnya rumah sakit menerima dengan jaminan aku menyusul pembayaran di belakang.
Tp terlambat rumah sakit mengatakan kaki suamiku harus di potong jika tidak penyakit itu akan menyebar ke seluruh tubuhnya.

Suamiku menangis,dia tak mau kehilangan kakinya,

Suatu malam ku lihat suamiku lemah dia begitu tersiksa dengan penyakitnya,sambil berbisik dia memanggil nama bapaknya.

Segera ku berlari menuju gubuk mertuaku itu ku bersimpuh meminta maaf ku ceritakn semua yang terjadi pada beliu.

dengan meneteskan air mata beliu mengatakan memaafkan tingkah laku putra itu.

5 menit kemudian hp yang aku pinjem dri saudaraku berbunyi kabar duka itu aku dengar..suamikutelah berpulang ke pangkuan...innalilahi'wainnalillahiro'jiun..seketika aku pamit pergi ke rumah rumah sakit

Ku lihat bapak mertuaku seketika menangis mendengar kabar itu,aku hanya bisa menangis dan memohon ampunan semoga arwah suamiku di terima di sisinya.aminn

Saat ke pemakam..banyakorang berguman inilah hukum karma buat suamiku yang menyia nyiakan dan menelantarkan orang tua yang sedang sakit.

Aku hanya bisa menyesal dengan ini semua aku tak bisa menegur suamiku di saat dia melakukan kesalahan itu.
Kini aku dan 2 anaku pun ikut numpang di gubuk mertuaku itu,aku harus bekerja keras membiayai kebutuhan hidup mereka.
Semoga hidup kami semakin membaik agar bapak mertuaku dan anak2ku bisa merasakan nikmatnya hidup.Aminn..

By mifta.


>>

 
DUNIA ILMU :Jendela Informasi Dunia
Copyright © 2014. DUNIA ILMU - All Rights Reserved