Orang ramai bicara tentang kiamat,
saat kehancuran bumi yang kemudian diikuti dengan dibangkitkannya
manusia kembali. Kini semakin ramai diperbincangkan kembali. Bukan
masalah ada atau tidaknya kiamat, karena hampir semua orang percaya
adanya kiamat. Yang sedang hangat didiskusikan adalah kapan kiamat itu
tiba.
Alam dunia adalah salah satu
fase kehidupan yang dilalui oleh manusia, suatu saat nanti dunia ini
akan berakhir dan manusia berpindah kepada fase kehidupan berikutnya
yaitu alam akhirat. Akhir kehidupan dunia inilah yang disebut kiamat.
Sesungguhnya setiap makhluk
hidup —apakah itu manusia, hewan, atau tumbuh-tumbuhan— memiliki
tanda-tanda dari akhir kesudahan hidupnya di dunia. Tanda-tanda
dekatnya kematian manusia adalah rambut beruban, tua, sakit, atau lemah.
Begitu juga halnya dengan hewan, hampir sama dengan manusia. Sementara
tumbuhan warna menguning, kering, jatuh, lalu hancur. Demikian juga
alam semesta, memiliki tanda-tanda akhir masanya seperti kehancuran dan
kerusakan.
Kiamat disebut juga dengan
Sa’ah. Sa’ah asalnya adalah sebagian malam atau siang. Dikatakan
juga bahwa sa’ah segala sesuatu berarti waktunya hilang dan habis.
Dari makna ini, sa’ah atau kiamat mengandung dua macam, yaitu:
Sa’ah khusus bagi setiap
makhluk, seperti tanaman, binatang dan manusia ketika mati; dan bagi
sebuah umat jika datang ajalnya. Itu semua dikatakan telah datang
saatnya.
Sa’ah umum bagi dunia secara keseluruhan ketika ditiup sangkakala, maka hancurlah segala yang di langit dan di bumi.
Bagaimana dengan kiamat yang
sebenarnya? Tentu saja lebih dahsyat, lebih besar, dan lebih
mengerikan. Al-Quran banyak menyebutkan tentang kejadian di hari
kiamat. Tanpa keraguan sedikit pun, kaum muslimin meyakini bahwa kiamat
memang akan tiba. Kepastian terjadinya ditetapkan oleh dalil-dalil
al-Quran dalam jumlah yang banyak.
Di antara dalil-dalil tersebut adalah:
“Dan sesungguhnya Sa’ah (Hari
Kiamat) Itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya
Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (Al-Hajj: 7).
“Sesungguhnya Hari Kiamat pasti
akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan
manusia tiada beriman.” (Ghafir: 59).
KEDATANGANNYA DIDAHULUI DENGAN TANDA
Terjadinya kiamat adalah hal
yang ghaib. Hanya Allah yang tahu. Tidak satu pun makhluk-Nya
mengetahui kapan kiamat, baik para nabi maupun malaikat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.”(Luqman:34)
Karena itulah, ketika ditanya
tentang hal ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
mengembalikannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Kepada-Nya lah dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (Fushilat:47)
Allah merahasiakan terjadinya hari kiamat, dan menerangkan bahwa kiamat akan datang secara tiba-tiba.
“Mereka menanyakan kepadamu
tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya
pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang
pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu
amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi.
Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya.
Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di
sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’” (Al-A’raf: 187)
Ibnu Katsir berkata, “Firman
Allah, ‘Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah
pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia’ adalah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala
kepada nabi-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam, apabila beliau ditanya
tentang waktu terjadinya kiamat, hendaklah mengembalikan pengetahuan
tentang itu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya Dialah yang
menjelaskan waktu kedatangannya atau mengetahui kejelasan
perkara itu dan kapan kepastian waktunya.’ (Tafsir Ibnu Katsir juz III hal. 518)
Meskipun tidak diketahui, kiamat sebenarnya sudah dekat waktu kedatangannya. Allah nyatakan di dalam al-Quran,
“Manusia bertanya kepadamu
tentang Hari Berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang
Hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu (hai
Muhammad), boleh jadi Hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya.”
(Al-Ahzab:63)
“Telah dekat datangnya sa’ah itu dan telah terbelah bulan.” (Al-Qamar: 1).
Nabi Shallalahu Alaihi wa Sallam, di antaranya, pernah bersabda menyatakan betapa dekatnya waktu datangnya hari kiamat,
“Aku diutus, sedangkan aku dan
Hari Kiamat adalah seperti ini,’ beliau menyandingkan antara jari tengah
dan jari telunjuk.” (Syu’abul Iman juz VII hal 259/260 no. 10235,
menurut penulisnya hadits ini dikeluarkan oleh Bukhari dari hadits Abu
Hushain).
Dalam Shahih al-Bukhari dan
Muslim ketika Jibril datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
bertanya tentang kapan Kiamat, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
menjawab,
“Yang ditanya tentang Hari Kiamat tidak lebih mengetahui dari yang bertanya.” (Shahih al-Bukhari no. 48 dan Muslim no. 9)
Namun demikian, sesungguhnya
Allah dengan rahmat-Nya telah menjadikan kiamat memiliki alamat yang
menunjukkan ke arah itu dan tanda-tanda yang mengantarkannya.
“Maka tidaklah yang mereka
tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka
dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tanda-nya. Maka
apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat
sudah datang?”(Muhammad: 18)
“Yang mereka nanti-nanti tidak
lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa
mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda
Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman
sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.
Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula)
(Al-An’am: 158)
Tanda-tanda kiamat adalah alamat
kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Tanda-tanda
kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil.
Tanda kiamat kecil adalah tanda
yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama, dan
kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum
khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang
sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.
Tanda kiamat besar adalah
perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang kemunculannya tidak
biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa, datangnya Ya’juj dan
Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.
Para ulama berbeda pendapat
tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu
Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahwa
keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan
terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan
wafatnya Isa.”
Sedangkan terbitnya matahari
dari barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan
perubahan kondisi langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu
Hajar melanjutkan, “Hikmah dari kejadian ini bahwa ketika terbit
matahari dari barat, maka tertutuplah pintu taubat.” (Fathul Bari)
Jadi kalau kita perhatikan,
sebagian tanda kiamat kecil di atas jelas sudah kita jumpai di zaman
kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para ulama yang menghimpun
hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per
satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai
kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini
sudah..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu
hadits. La haula wa la quwwata illabillah….
Jika tanda-tanda kecil Kiamat
sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa ini berada
di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat.
SIAPA BISA MERAMAL KIAMAT?
Banyak peramal meramaikan bursa
dugaan datangnya kiamat. Isaac Newton dikabarkan meramalkan kiamat pada
tahun 2060. Sebagian orang beranggapan, berdasarkan perhitungan
kalander bangsa Maya. Kiamat, menurut anggapan mereka, terjadi pada
tahun 2012, tepatnya 21 ‘Desember. Wow!
Bukan berarti anti kiamat,
namun terlalu na’if membenarkan sebuah prediksi yang kesannya terlalu
dipaksakan. Memang saat ini kita masuk kedalam zaman akhir, namun akhir
zaman tetaplah sebuah misteri kepunyaan Allah. Tidak ada dalam satu
agama manapun yang menyebutkan secara eksplisit kapan terjadinya kiamat
dengan secara terbuka. Semua hanyalah bersifat tanda-tanda. Kiranya
dengan begitu manusia menyadari bahwa setiap hari bisa menjadi akhir
untuk hidup mereka di dunia dan tidak ada seorangpun di dunia ini yang
diberi sebuah wewenang untuk mengetahui kapan secara pasti hari kiamat
akan terjadi. Yang terjadi saat ini adalah sebuah kesoktahuan manusia
untuk berusaha memprediksi angka jadi kapan dunia ini akan berakhir.
Terkait dengan akhir penanggalan
panjang suku Maya jelas itu hanya hitung-hitungan yang penuh dugaan.
Tidak layak seorang muslim mempercayai ramalan semacam itu. Kalaulah
benar tahun 5126 M yang bertepatan dengan tahun 2012 M adalah tahun
berakhirnya penanggalan mereka yang diyakini pula dengan berakhirnya
dunia maka bukanlah berarti bahwa dunia ini akan hancur (kiamat),
dikarenakan menurut kosmologi suku Maya bahwa bumi diciptakan 5 kali dan
dihancurkan 4 kali. Dengan demikian siklus kalender Maya boleh
berakhir, namun siklus baru akan kembali berulang.
Bahkan sebagian ahli mengatakan,
‘Ramalan-ramalan itu benar-benar
tidak ada dasarnya sama sekali, apalagi di kebudayaan Maya yang kita
kenal,” kata Stephen Houston, profesor antropologi di Brown University,
yang juga ahli tulisan hieroglif Maya. “Penggambaran bangsa Maya tidak
pernah menyebut-nyebut hal ini.”katanya.
Bangsa Maya melihat bahwa
tanggal tersebut adalah tanggal kalender mereka, tapi kemudian mengulang
kalender mereka kembali tanpa adanya bencana sama sekali.
Sebagian meramal berdasar teori
planet Nibiru, bantahan yang ada dari seorang ahli di NASA mengatakan
“Kami saja sampai sekarang masih berdebat soal Pluto, tiba-tiba ada
orang yang mengatakan adanya planet Nibiru. Dari mana ini? Lucu sekali,
kami sampai sekarang belum bisa menemukan planet lain, sudah ada yang
menemukan planet Nibiru pula,
tanpa ada konfirmasi dari mana berita itu muncul.”
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Kunci-kunci ghaib itu lima,
‘Sesungguhnya hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari
kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada
didalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti)
apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada yang seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal” (Shahih al-Bukharino.4261)
Al-Qurthubi menyebutkan pendapat
Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa kelima kunci ghaib tersebut tidaklah
ada yang mengetahuinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal itu juga
tidak diketahui oleh para malaikat, para Nabi yang diutus. Karena itu
barang siapa yang beranggapan bahwa dirinya mengetahui sesuatu tentang
itu semua, maka orang itu telah mengingkari al-Quran dikarenakan ia
telah menyalahinya. (Al-Jami’ Li Ahkamil Quran juz XIV hal. 400)
Allah lah yang mengetahui
kebenaran hakikinya, bahkan terhadap berbagai penafsiran tentang alam
semesta ini, perkembangan alam maupun kehidupan yang seluruhnya
merupakan teori-teori, seperti halnya teori ledakan besar, teori ini dan
itu. Sebagaimana sebuah teori, tentu akan ada pula sebagian ilmuwan
lainnya yang melakukan penyanggahan terhadapnya dengan berbagai teori
lainnya dan begitulah selanjutnya. Adapun hakikat kebenarannya di dalam
permasalahan ini tidaklah ada yang mengetahuinya kecuali Allah Azza wa
Jalla, sebagaimana disebutkan didalam Al-Quran.
Lantas mengapa sebagian kita percaya dengan ramalan tersebut bahkan merasa harus menguatkan dengan uthak-athik dalil?