Untuk meningkatkan mutu pendidikan kita perlu melihat dari
banyak sisi. Telah banyak pakar pendidikan mengemukakan pendapatnya tentang
faktor penyebab dan solusi mengatasi kemerosotan mutu pendidikan di lndonesia.
Dengan masukan ilmiah ahli itu, pemerintah tak berdiam diri sehingga tujuan
pendidikan nasional tercapai.
Masukan ilmiah yang disampaikan para ahli dari negara-negara yang
berhasil menerapkannya, seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Selandia
Baru dan Singapura selalu memunculkan konsep yang tidak selalu bisa diadopsi
dan diadaptasi. Karena berbagai macam latar yang berbeda. Situasi, kondisi,
latar budaya dan pola pikir bangsa kita tentunya tidak homogen dengan
negara-negara yang diteladani. Malahan, konsep yang di impor itu terkesan
dijadikan sebagai “proyek” yang bertendensi pada kepentingan pribadi atau
kelompok tertentu. Artinya, proyek bukan sebagai alat melainkan sebagai tujuan.
Beberapa penerapan pola peningkatan mutu di Indonesia telah banyak
dilakukan, namun masih belum dapat secara langsung memberikan efek perbaikan
mutu. Di antaranya adalah usaha peningkatan mutu dengan perubahan kurikulum dan
proyek peningkatan lain; Proyek Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS), Proyek Perpustakaan, Proyek Bantuan Meningkatkan Manajemen Mutu
(BOMM), Proyek Bantuan lmbal Swadaya (BIS), Proyek Pengadaan Buku Paket, Proyek
Peningkatan Mutu Guru, Dana Bantuan Langsung (DBL), Bantuan Operasioanal
Sekolah (BOS) dan Bantuan Khusus Murid (BKM). Dengan memperhatikan sejumlah
proyek itu, dapatlah kita simpulkan bahwa pemerintah telah banyak menghabiskan
anggaran dana untuk membiayai proyek itu sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Upaya pemerintah yang begitu mahal belum menunjukkan hasil
menggembirakan. Ada yang berpendapat mungkin manajemennya yang kurang tepat dan
ada pula yang mengatakan bahwa pemerintah kurang konsisten dengan upaya yang
dijalankan. Karena itu, kembali pada apa yang kita sebut sebagai kekayaan
lokal, bahwa tidak sepenuhnya apa yang dapat dipraktikkan dengan baik di luar
negeri bisa seratus persen juga berhasil di Indonesia, semua itu membutuhkan
tahapan, namun dengan kerangka yang jelas dan tidak dibebani oleh proyek yang
demi kepentingan sesaat atau golongan. Hal-hal berikut adalah elemen dasar
bagaimana kita dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.