Arab Saudi mungkin jadi satu-satunya negara di bumi yang melarang
kaum perempuannya mengendarai mobil. Beberapa bulan lalu, kampanye Women2Drive diluncurkan oleh sekelompok wanita yang menuntut haknya memakai jalan.
Dan aksi itu agaknya memantik kekesalan.
Sebuah laporan yang disiapkan oleh Kamal Subhi, seorang mantan
profesor konservatif ternama Universitas Raja Fahd, bagi Majelis
Permusyarawatan Arab Saudi (Shura Council) menyebutkan bahwa jika hak
wanita untuk mengemudi diluluskan, itu artinya kiamat bagi keperawanan.
Dalam laporan itu, yang disusun bersama para ulama di Majlis al-ifta' al-A'ala
(dewan keagamaan tertinggi di Arab Saudi), ia menegaskan bahwa selain
dapat membuat para perawan punah, hak mengemudi akan meningkatkan
"pelacuran, pornografi, homoseksualitas, dan perceraian."
Meski tak ada larangan mengemudi resmi bagi kaum perempuan, otoritas
setempat berhak menangkap wanita yang tertangkap basah sedang menyetir.
Di luar itu, Raja Abdullah pernah mengungkit masalah ini dan meminta larangan itu dipertimbangkan kembali.
Seorang wanita Saudi yang terlibat dalam kampanye Women2Drive menukas pada laman BBC, Inggris, bahwa laporan itu adalah bagian dari kegilaan. (umi)