Jangan Di Klik Link Dibawah

Home » » Kekuatan Pengampunan!

Kekuatan Pengampunan!

Subject: Kekuatan Pengampunan!

From: "Sarungu, Surya P"



Kekuatan Pengampunan!



Seorang wanita berkulit hitam yang telah renta dengan pelahan bangkit

berdiri di suatu ruang pengadilan di Afrika Selatan. Umurnya kira-kira

70, di wajahnya tergores penderitaan yang dialaminya bertahun-tahun. Di

depan, di kursi terdakwa, duduk Mr. Van der Broek, ia telah dinyatakan

bersalah telah membunuh anak laki-laki dan suami wanita itu.



Beberapa tahun yang lalu laki-laki itu datang ke rumah wanita itu. Ia

mengambil anaknya, menembaknya dan membakar tubuhnya. Beberapa tahun

kemudian, ia kembali lagi. Ia mengambil suaminya. Dua tahun wanita itu

tidak tahu apa yang terjadi dengan suaminya. Kemudian, van der Broek

kembali lagi dan mengajak wanita itu ke suatu tempat di tepi sungai. Ia

melihat suaminya diikat dan disiksa. Mereka memaksa suaminya berdiri di

tumpukan kayu kering dan menyiramnya dengan bensin. Kata-kata terakhir

yang didengarnya ketika ia disiram bensin adalah, "Bapa, ampunilah

mereka."



Belum lama berselang, Mr. Van den Broek ditangkap dan diadili. Ia

dinyatakan bersalah, dan sekarang adalah saatnya untuk menentukan

hukumannya. Ketika wanita itu berdiri, hakim bertanya, "Jadi, apa yang

Anda inginkan? Apa yang harus dilakukan pengadilan terhadap orang ini

yang secara brutal telah menghabisi keluarga Anda?"



Wanita itu menjawab, "Saya menginginkan tiga hal.



Pertama, saya ingin dibawa ke tempat suami saya dibunuh dan saya akan

mengumpulkan debunya untuk menguburkannya secara terhormat." Setelah

berhenti sejenak, ia melanjutkan, "Suami dan anak saya adalah

satu-satunya keluarga saya.



Oleh karena itu permintaan saya kedua adalah, saya ingin Mr. Van den

Broek menjadi anak saya. Saya ingin dia datang dua kali sebulan ke

ghetto (perumahan orang kulit hitam) dan melewatkan waktu sehari

bersama

saya hingga saya dapat mencurahkan padanya kasih yang masih ada dalam

diri saya."



"Dan, akhirnya," ia berkata, "permintaan saya yang ketiga. Saya ingin

Mr. Van den Broek tahu bahwa saya memberikan maaf bagi dia karena Yesus

Kristus mati untuk mengampuni. Begitu juga dengan permintaan terakhir

suami saya. Oleh karena itu, bolehkah saya meminta seseorang membantu

saya ke depan hingga saya dapat membawa Mr. Van den Broek ke dalam

pelukan saya dan menunjukkan padanya bahwa dia benar-benar telah saya

maafkan."



Ketika petugas pengadilan membawa wanita tua itu ke depan, Mr. Van den

Broek sangat terharu dengan apa yang didengarnya hingga pingsan.

Kemudian, mereka yang berada di gedung pengadilan - teman, keluarga,

dan

tetangga - korban penindasan dan ketidakadilan serupa - berdiri dan

bernyanyi "Amazing grace, how sweet the sound that saved a wretch like

me. I once was lost, but now I'm found. 'Twas blind, but now I see.

(Anugerah yang ajaib, sungguh merdu suara yang telah menyelamatkan

orang

yang malang seperti saya. Saya pernah hilang, tetapi sekarang saya

ditemukan. Saya pernah buta, tetapi sekarang saya melihat).

 
DUNIA ILMU :Jendela Informasi Dunia
Copyright © 2014. DUNIA ILMU - All Rights Reserved