Perlu diketahui bahwa suara ibu dan musik klasik
dapat mengatur cepat atau lambatnya denyut jantung janin dan bayi,
serta merangsang penambahan berat badan bayi. Bayi2 yg mendapat terapi musik untuk bayi dalam kandungan,
ternyata perkembangan fisiknya lebih cepat dibanding mereka yg tidak
diberi musik. Selain dari itu daya tahan mereka terhadap penyakitpun,
ada jauh lebih besar daripada yg dimiliki oleh bayi2 yg tidak pernah
diperdengarkan musik sama sekali.
Otak manusia terdiri dari dua bagian, otak kiri dan otak kanan. Otak
kiri bekerja untuk fungsi logika, sequence, analisa , sedangkan otak
kanan bekerja untuk tugas visual, ruang (geometric), creativity , mood,
emotion, dll. Musik yg bagus akan menghasilkan ‘mood’ dan emosi yg
bagus. Karena dia dapat dianalisa secara matematis, dan logic , maka
manusia dapat mengembangkan musik itu lebih baik: creativity! Agar manusia mendapatkan ‘harmony’, maka kedua belah otak harus difungsikan.
Ketukan musik juga mempunyai efek terhadap kepandaian anak dalam matematika. Musik klasik
dapat memberikan rangsangan pada bayi karena kaya komponen suara atau
beragam alat musik yg tergabung di dalamnya. Stimulasi musik klasik ini
bisa mulai diberikan sejak janin itu berusia empat bulan. “Pada masa
ini janin sedang membentuk sel-sel otak, dan syaraf janin jadi sudah
bisa memberikan respons pada stimulasi suara.
Stimulasi musik klasik sebaiknya dilakukan setiap harinya minimal setengah jam. Musik klasik ini bisa didengarkan sambil melakukan kegiatan lain.
Bagi ibu hamil yg tidak begitu menyukai musik klasik dan selalu
ketiduran bila mendengarnya, tidak perlu khawatir karena janin tetap
bisa mendengarkan musik itu. Musik klasik yang paling sering didengar
adalah dari Mozart & Beethoven.