Menu Utama : 1. Kondisi Geografis, 2. Struktur Ekonomi, 3. Kondisi Sosial Budaya, 4. Kebijakan dan Kelembagaan Daerah, 5. Tata Ruang, 6. Keanekaragaman Hayati, 7. Jenis-Jenis Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati (Budidaya, industri, kearifan lokal)
A. KONDISI GEOGRAFIS (per Provinsi)
Kondisi Geografis menjelaskan data kondisi geografis yg tdpt di suatu provinsi.
Kondisi Geografis menampilkan 3 kategori utama, yaitu : 1. Batas wilayah administratif [Bentuk Data -> Narasi] 2. Data demografi (termasuk mata pencaharian) [Bentuk Data -> Narasi] 3. Peta Lokasi [Bentuk Data -> Image]
Tiga (3) kategori utama Kondisi Geografis ini ditampilkan dalam 1 halaman.
Contoh Data : 1. Batas wilayah administratif;
Propinsi Jawa Barat secara geografis berada diantara 5°50’ – 7°50’ Lintang Selatan dan 105° – 109° Bujur Timur. Propinsi ini merupakan wilayah yang terletak paling barat dari Pulau Jawa. Secara administratif, di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta, sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Banten, sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Sebelum terbentuknya Propinsi Banten, luas wilayah Jawa Barat 44.354,61 km2 atau 4.435.461 hektar; wilayah ini terdiri atas daratan utama (bagian barat Pulau Jawa) dan sejumlah pulau kecil yang terletak di Samudera Hindia (sebanyak 48 pulau), di Laut Jawa (4 pulau). Propinsi Jawa Barat terdiri atas 15 kabupaten, 8 kota dan 5 kota administratif.
2. Data demografi (termasuk mata pencaharian);
Berdasarkan Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2003, jumlah penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 32,05 juta jiwa atau sekitar 15 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Ini menempatkan Jawa Tengah sebagai Provinsi ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak di samping jawa Timur dan Jawa barat. dan pada tahun 2004, jumlah penduduk Jawa Tengah diperkirakan sebesar 32,77 juta jiwa.
Jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki, ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin ( rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan ), sebesar 99.
Penduduk Jawa Tengah belum menyebar secara merata di seluruh wilayah Jawa Tengah. Umumnya, penduduk banyak menumpuk di daerah kota dibandingkan kabupaten. Secara rata-rata, kepadatan penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 985 jiwa setiap kilometer persegi, dan wilayah terpadat adalah Kota Surakarta dengan tingkat kepadatan sekitar 11 ribu orang setiap kilometer persegi.
Jumlah rumahtangga mengalami penurunan dari sebesar 8,18 juta pada tahun 2002 menjadi 7,96 juta pada tahun 2003 atau turun sebesar 2,64 persen. Namun demikian, rata-rata penduduk per rumahtangga mengalami peningkatan. Tahun 2003, rata-rata penduduk per rumahtangga di Jawa Tengah tercatat sebesar 4,0 jiwa.
A. STRUKTUR EKONOMI (per Provinsi)
Struktur Ekonomi menjelaskan data Struktur Ekonomi yg tdpt di suatu provinsi.
Struktur Ekonomi menampilkan 3 kategori utama, yaitu : 1. Aktifitas Utama Ekonomi [Bentuk Data -> Narasi] 2. Kontribusi Sektoral [Bentuk Data -> Narasi] 3. Perkembangan PDRB Per Kapita [Bentuk Data -> Narasi]
Tiga (3) kategori utama Struktur Ekonomi ini ditampilkan dalam 1 halaman.
Contoh Data : 1. Aktifitas Utama Ekonomi Tingginya keragaman laju pertumbuhan ekonomi sektoral pada periode 1993-1997 di Propinsi Jawa Barat mendorong terjadinya perubahan struktur perekonomian Jawa barat secara menyeluruh. Gambaran yang sangat jelas terlihat fenomena yang terjadi pada dua sektor yang cukup dominan yaitu pertanian dan industri pengolahan. Dua sektor tersebut mempunyai fenomena yang sangat berlawanan dimana sektorp pertanian memiliki laju pertumbuhan yang sangat lambat sehingga kontribusinya terhadap total PDRB Jawa Barat terus menerus mengalami perubahan. Di sisi lain sektor industri pengolahan memiliki laju pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga kontribusinya terus menerus meningkat pada periode 1993-1997.
2. Kontribusi Sektoral Berdasarkan nilai output seluruh sektor perekonomian Jawa Barat tahun 1993, kontribusi sektor industri pengolahan terhadap total output mencapai 39,88% dengan nilai sebesar 35.542.167 juta rupiah. Dari 19 sektor industri pengolahan tersebut sebanyak tiga sektor berada dalam kelompok sepuluh sektor dengan nilai produksi tertinggi yaitu industri tekstil; industri makanan; industri logam dasar, besi dan baja. Kondisi yang sama juga terjadi pada tahun 2000, dengan nilai kontribusi terhadap sebesar 139.248.946 juta rupiah atau 49,96% dari total output perkonomian, terlihat sebanyak lima sektor yang berada dalam kelompok sepuluh sektor dengan nilai produksi tertinggi yaitu industri mesin dan perlengkapannya; industri tekstil; industri alas kaki dan barang dari kulit; industri makanan; industri pupuk dan pestisida.
3. Perkembangan PDRB Per Kapita Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan 1993 (Gambar 1) pada periode sebelum krisis (1993-1996) menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari Rp. 53.939,67 milyar tahun 1993 menjadi Rp. 68.243,53 milyar tahun 1996 atau rata-rata meningkat setiap tahunnnya sebesar 8,16%. Kemudian pada tahun 1997 meningkat lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya menjadi Rp. 71.568,92 milyar atau naik 4,87%. Sedangkan tahun 1998 terjadi penurunan yang cukup tinggi yaitu menjadi Rp. 58.847,84 milyar atau terkontraksi 17,77% akhir krisis moneter.
B. KONDISI SOSIAL BUDAYA (per Provinsi)
Kondisi Sosial Budaya hanya menampilkan data berupa deskripsi tentang komponen yang mencerminkan modal sosial dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, serta memberikan peluang untuk mendapatkan beragam kebutuhan sosial/budaya.
Kondisi Sosial Budaya [Bentuk Data -> Narasi]
Kondisi Sosial Budaya ini ditampilkan dalam 1 halaman.
Contoh Data : Data yang tercakup adalah komponen yang mencerminkan modal sosial dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, serta memberikan peluang untuk mendapatkan beragam kebutuhan sosial/budaya.
C. KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN DAERAH (per Provinsi)
Kebijakan dan Kelembagaan Daerah menampilkan 2 kategori utama, yaitu : 1. Peraturan Daerah (Perda, Sk Bupati, Pedoman, dll) [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 2. Dinas terkait [Bentuk Data -> Narasi Tabel]
Kebijakan dan Kelembagaan Daerah ini ditampilkan dalam 2 halaman yg berbeda, yaitu halaman Peraturan Daerah dan halaman Dinas Terkait.
Contoh Data : 1. Peraturan Daerah (Perda, Sk Bupati, Pedoman, dll)
No Peraturan Daerah Keterangan
1 Perda No 6 tahun 2002 Pengaturan pengelolaan Sumber Daya Air
2 Perda No 10 tahun 2003 Pemberdayaan Masyarakat dalam Perlindungan Hutan Produksi
2. Dinas Terkait
No Nama Dinas
1 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sumedang
2 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Garut
D. TATA RUANG (per Provinsi)
Tata Ruang menampilkan 5 kategori utama, yaitu : 1. Kawasan konservasi (in-situ) [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 2. Kawasan konservasi (ex-situ) [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 3. Hutan Lindung [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 4. Kawasan Lindung Lainnya [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 5. Kawasan Budidaya [Bentuk Data -> Narasi Tabel]
Tata Ruang ini ditampilkan dalam 5 halaman yg berbeda, yaitu halaman Kawasan konservasi (in-situ), Kawasan konservasi (ex-situ), Hutan Lindung, Kawasan Lindung Lainnya, dan Kawasan Budidaya.
Contoh Data : 1. Kawasan konservasi (in-situ)
No. Nama Lokasi Luas (ha) Keterangan
1 Cagar Alam Dungus Iwul
Kabupaten Bogor 9 Status : Cagar Alam dengan GB 2-3-1931 no.23 Stbl. No.99
Ancaman : Penebangan kayu dan penangkapan burung.
2 Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Telaga Warna
Kabupaten Bogor 447,5 Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
2. Kawasan konservasi (ex-situ)
No. Nama Lokasi Luas (ha) Keterangan
1 Kebun Raya Bogor Kodya Bogor 7 Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
2 Kebun Raya Cibodas Kabupaten Cianjur 9 Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
3. Hutan Lindung
No. Nama Lokasi Luas Keterangan*
1 Hutan Lindung Cipatahunan Kodya Bogor 7 Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
2 Hutan Lindung Wanasari Kabupaten Cianjur 8 Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
4. Kawasan Lindung Lainnya (selain 1,2 & 3)
No. Nama Lokasi Luas Keterangan*
1 Hutan Lindung Cipatahunan Kodya Bogor 7 Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
2 Hutan Lindung Wanasari Kabupaten Cianjur 8 Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
5. Kawasan Budidaya (Contoh Data blm jelas)
No. Klasifikasi Luas (Ha) Produksi/Tahun
1 Hutan Produksi § HPH § HTI § Hutan Rakyat § Dll 55
2 Perkebunan: § Kelapa sawit § Karet § Kakao § Kopi, § Tebu, Dll 34
3 Persawahan 53
4 Penggembalaan ternak 67
5 Pekarangan 87
E. KEANEKARAGAMAN HAYATI DAERAH (per kabupaten, ketik biasa)
Tata Ruang menampilkan 2 kategori utama dengan masing-masing kategori memilki sub kategori , yaitu :
1. Keanekaragaman Ekosistem (1 halaman) a. Tipe-tipe ekosistem [Bentuk Data -> Narasi] b. Potensi & Manfaat [Bentuk Data -> Narasi] c. Ancaman [Bentuk Data -> Narasi] d. Analisis [Bentuk Data -> Narasi] 2. Keanekaragaman Spesies & Genetik a. Daratan i. Tumbuhan [Bentuk Data -> Narasi Tabel] ii. Satwa [Bentuk Data -> Narasi Tabel] b. Perairan i. Tumbuhan [Bentuk Data -> Narasi Tabel] ii. Satwa [Bentuk Data -> Narasi Tabel]
Contoh Data (ex. Jawa Barat -> Kabupaten Bandung) : 1. Keanekaragaman Ekosistem (1 halaman) a. Tipe-tipe ekosistem Pegunungan dan dataran rendah b. Potensi & Manfaat ■ Sebagai tempat peternakan susu perah ■ pemijahan ikan tawar c. Ancaman ■ Pertambahan penduduk yang semakin tinggi ■ Penebangan hutan secara serampangan ■ dll d. Analisis Kondisi pegunungan masih relatif baik walaupun sudah banyak terjadi perusakan
2. Keanekaragaman Spesies & Genetik
a. Daratan i. Tumbuhan
No Nama lokal Nama ilmiah Persebaran geografi Status Status perlindungan Habitat Keteranangan
1 Padi Ascocentrum miniatum Bogor , Cinjur
endemik Dilindungi melalui SK Mentan No. 54/Ktps/Um/2/1972
Hutan campuran dan hutan jati
ii. Satwa
No Nama lokal Nama ilmiah Persebaran geografi Status Status perlindungan Habitat Keteranangan
1 Kodok Katak disawah Bogor , Cinjur
Endemic Dilindungi melalui SK Mentan No. 54/Ktps/Um/2/1972
Hutan campuran dan hutan jati
b. Perairan i. Tumbuhan
No Nama local Nama ilmiah Persebaran geografi Status * Status perlindungan** Habitat Ket***
1 Padi Ascocentrum miniatum Bogor , Cinjur
endemik Dilindungi melalui SK Mentan No. 54/Ktps/Um/2/1972
Hutan campuran dan hutan jati
ii. Satwa
No Nama local Nama ilmiah Persebaran geografi Status * Status perlindungan** Habitat Ket
1 Kodok Katak disawah Bogor , Cinjur
endemik Dilindungi melalui SK Mentan No. 54/Ktps/Um/2/1972
Hutan campuran dan hutan jati
F. BUDIDAYA (per kabupaten)
Budidaya menjelaskan data jenis-jenis budidaya yang dikembangkan di suatu kabupaten.
Budidaya menampilkan 5 kategori utama (namun kategori ini bisa di+, di-, dan diupdate), yaitu : 1. Tanaman Pangan [Bentuk Data -> Tabel] 2. Perkebunan (termasuk mata pencaharian) [Bentuk Data -> Tabel] 3. Holtikultura [Bentuk Data -> Tabel] 4. Pakan Ternak [Bentuk Data -> Tabel] 5. Obat & Rempah [Bentuk Data -> Tabel]
Lima (5) kategori utama Budidaya ini ditampilkan dalam 5 halaman, namun 5 menu ini dpt berubah sesuai penambahan/pengurangan kategori di menu admin karena kategori Budidaya bisa berbeda antara 1 daerah (kabupaten) dengan daerah yang lain.
Contoh Data (ex. Jawa Barat -> Kabupaten Bandung) :
1. Tanaman pangan
No Jenis Nama latin Varietas Persebaran Ket*
1 Padi Oriza sativa R45, beras cinajur, si manis kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut lokal
2 Jagung Oriza sajagung Pendek, sedang, si ayu kabupaten bogor eksotik
3 ubi-ubian Oriza sabauhitut bau kentut, ubi cilembu kabupaten bogor pemuliaan modern
2. Perkebunan
No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket*
1 kelapa sawit Oriza sativa kelapa sawit bogor, si denok kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut lokal
2 Karet Oriza sajagung bla, bla, bla kabupaten bogor eksotik
3 Kelapa Oriza sabauhitut bla, bla, bla kabupaten bogor pemuliaan modern
3. Hortikultura
No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket*
1 buah-buahan Oriza sativa bla, bla, bla kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut lokal
2 tanaman hias Oriza sajagung bla, bla, bla, bla kabupaten bogor eksotik
3 sayur-sayuran Oriza sabauhitut bla, bla, bla, bla kabupaten bogor pemuliaan modern
4. Pakan Ternak
No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket*
1 rumput gajah Oriza sativa bla, bla, bla, bla kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut lokal
2 Setaria Oriza sajagung bla, bla, bla, bla kabupaten bogor eksotik
3 jungkut pahit Oriza sabauhitut bla, bla, bla, bla kabupaten bogor pemuliaan modern
5. Obat & Rempah
No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket*
1 Kunyit Oriza sativa kunyit kuning, kunyit aneh, dll kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut pemuliaan modern
2 Jahe Oriza sajagung jahe sidomuncul, jahe wangi, dll kabupaten bogor eksotik
3 Lada Oriza sabauhitut Lada Hitam Lada Putih kabupaten bogor lokal
G. INDUSTRI (per kabupaten, ketik biasa)
Industri menampilkan 5 kategori utama, namun kategori ini bisa diupdate (di +, di – atau di edit) tergantung daerah masing-masing. 5 kategori tsbt yaitu : 1. Bambu [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 2. Peternakan [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 3. Kehutanan [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 4. Perairan Laut [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 5. Perairan air tawar [Bentuk Data -> Narasi Tabel]
Lima (5) kategori utama Indiustri ini ditampilkan dalam 5 halaman, namun 5 menu ini dpt berubah sesuai penambahan/pengurangan kategori di menu admin karena kategori Industri bisa berbeda antara 1 daerah (kabupaten) dengan daerah yang lain.
Contoh Data (ex. Jawa Barat -> Kabupaten Bandung) :
1. Bambu
No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket*
1 Bambu tali
2 Bambu betung
3 Bambu apus
4 Bambu kuning
2. Peternakan
No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket*
1 sapi
2 domba
3 ayam
4 Itik
3. Kehutanan
No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket*
1 kayu
2 rotan
3 lebah madu
4 sutra
4. Perairan Laut
No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket*
1 udang
2 kepiting
3 bandeng
5. Perairan air tawar
No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket*
1 emas
2 nila
3 mujair
4 gurame
H. KEARIFAN LOKAL (combo box pilih per kabupaten)
Kearifan lokal berisi data seperti Kondisi Geografis, yang ditampilkan dalam 1 halaman, yang terdiri dari 3 kategori utama yaitu :
a. Nama kearifan lokal yang ada di daerah [Bentuk Data -> Narasi] b. Deskripsi Kearifan tradisional [Bentuk Data -> Narasi] c. Lokasi kearifan lokal [Bentuk Data -> Narasi]
Contoh Data (ex. Jawa Barat -> Kabupaten Bandung) : a. Nama kearifan lokal yang ada di daerah Bla bla bla b. Deskripsi Kearifan tradisional Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla c. Lokasi kearifan lokal Kabupaten Bandung
HALAMAN ADMINISTRATOR
Provinsi
Kabupaten
Kondisi Geografis
Jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki, ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin ( rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan ), sebesar 99.
Penduduk Jawa Tengah belum menyebar secara merata di seluruh wilayah Jawa Tengah. Umumnya, penduduk banyak menumpuk di daerah kota dibandingkan kabupaten. Secara rata-rata, kepadatan penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 985 jiwa setiap kilometer persegi, dan wilayah terpadat adalah Kota Surakarta dengan tingkat kepadatan sekitar 11 ribu orang setiap kilometer persegi.
Jumlah rumahtangga mengalami penurunan dari sebesar 8,18 juta pada tahun 2002 menjadi 7,96 juta pada tahun 2003 atau turun sebesar 2,64 persen. Namun demikian, rata-rata penduduk per rumahtangga mengalami peningkatan. Tahun 2003, rata-rata penduduk per rumahtangga di Jawa Tengah tercatat sebesar 4,0 jiwa.
No
Peraturan Daerah
Keterangan
1
Perda No 6 tahun 2002
Pengaturan pengelolaan Sumber Daya Air
2
Perda No 10 tahun 2003
Pemberdayaan Masyarakat dalam Perlindungan Hutan Produksi
No
Nama Dinas
1
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sumedang
2
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Garut
No.
Nama
Lokasi
Luas (ha)
Keterangan
1
Kabupaten Bogor
9
Status : Cagar Alam dengan GB 2-3-1931 no.23 Stbl. No.99
Ancaman : Penebangan kayu dan penangkapan burung.
2
Kabupaten Bogor
447,5
Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
No.
Nama
Lokasi
Luas (ha)
Keterangan
1
Kebun Raya Bogor
Kodya Bogor
7
Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
2
Kebun Raya Cibodas
Kabupaten Cianjur
9
Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
No.
Nama
Lokasi
Luas
Keterangan*
1
Hutan Lindung Cipatahunan
Kodya Bogor
7
Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
2
Hutan Lindung Wanasari
Kabupaten Cianjur
8
Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
No.
Nama
Lokasi
Luas
Keterangan*
1
Hutan Lindung Cipatahunan
Kodya Bogor
7
Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
2
Hutan Lindung Wanasari
Kabupaten Cianjur
8
Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979
Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.
No.
Klasifikasi
Luas (Ha)
Produksi/Tahun
1
Hutan Produksi
§ HPH
§ HTI
§ Hutan Rakyat
§ Dll
55
2
Perkebunan:
§ Kelapa sawit
§ Karet
§ Kakao
§ Kopi,
§ Tebu, Dll
34
3
Persawahan
53
4
Penggembalaan ternak
67
5
Pekarangan
87
No
Nama lokal
Nama ilmiah
Persebaran geografi
Status
Status perlindungan
Habitat
Keteranangan
1
Padi
Ascocentrum miniatum
endemik
No
Nama lokal
Nama ilmiah
Persebaran geografi
Status
Status perlindungan
Habitat
Keteranangan
1
Kodok
Katak disawah
Endemic
No
Nama local
Nama ilmiah
Persebaran geografi
Status *
Status perlindungan**
Habitat
Ket***
1
Padi
Ascocentrum miniatum
endemik
No
Nama local
Nama ilmiah
Persebaran geografi
Status *
Status perlindungan**
Habitat
Ket
1
Kodok
Katak disawah
endemik
No
Jenis
Nama latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
Padi
Oriza sativa
R45, beras cinajur, si manis
kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut
lokal
2
Jagung
Oriza sajagung
Pendek, sedang, si ayu
kabupaten bogor
eksotik
3
ubi-ubian
Oriza sabauhitut
bau kentut, ubi cilembu
kabupaten bogor
pemuliaan modern
No
Jenis
Nama Latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
kelapa sawit
Oriza sativa
kelapa sawit bogor, si denok
kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut
lokal
2
Karet
Oriza sajagung
bla, bla, bla
kabupaten bogor
eksotik
3
Kelapa
Oriza sabauhitut
bla, bla, bla
kabupaten bogor
pemuliaan modern
No
Jenis
Nama Latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
buah-buahan
Oriza sativa
bla, bla, bla
kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut
lokal
2
tanaman hias
Oriza sajagung
bla, bla, bla, bla
kabupaten bogor
eksotik
3
sayur-sayuran
Oriza sabauhitut
bla, bla, bla, bla
kabupaten bogor
pemuliaan modern
No
Jenis
Nama Latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
rumput gajah
Oriza sativa
bla, bla, bla, bla
kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut
lokal
2
Setaria
Oriza sajagung
bla, bla, bla, bla
kabupaten bogor
eksotik
3
jungkut pahit
Oriza sabauhitut
bla, bla, bla, bla
kabupaten bogor
pemuliaan modern
No
Jenis
Nama Latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
Kunyit
Oriza sativa
kunyit kuning, kunyit aneh, dll
kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut
pemuliaan modern
2
Jahe
Oriza sajagung
jahe sidomuncul, jahe wangi, dll
kabupaten bogor
eksotik
3
Lada
Oriza sabauhitut
Lada Hitam
Lada Putih
kabupaten bogor
lokal
No
Jenis
Nama Latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
Bambu tali
2
Bambu betung
3
Bambu apus
4
Bambu kuning
No
Jenis
Nama Latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
sapi
2
domba
3
ayam
4
Itik
No
Jenis
Nama Latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
kayu
2
rotan
3
lebah madu
4
sutra
No
Jenis
Nama Latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
udang
2
kepiting
3
bandeng
No
Jenis
Nama Latin
Varietas
Persebaran
Ket*
1
emas
2
nila
3
mujair
4
gurame