Siapa orang yang paling Anda kagumi dalam hidup ini? Apa yang membuat
Anda mengaguminya? Hal-hal apa saja yang membuatnya berbeda
dibandingkan dengan orang lain? Itulah sebagian dari pertanyaan yang
kerap saya tanyakan dalam berbagai seminar atau training yang saya
bawakan. Sebelum kita melanjutkan pertemuan kali ini, ijinkanlah saya
meminta Anda untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas sehelai
kertas. Ambil waktu beberapa saat untuk berpikir sebelum menjawab.
Jika Anda telah menulis jawaban tersebut, coba perhatikan lagi faktor-
faktor yang membuat Anda mengaguminya. Meski saya tidak tahu persis
jawaban Anda, saya bisa menebak salah satu hal yang membuat Anda
kagum kepadanya adalah sikapnya. Ya, salah satu faktor yang sangat
mencolok dari orang-orang sukses adalah bagaimana mereka bersikap
terhadap berbagai persoalan hidup.
Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University membuktikan
keberhasilan seseorang 85 persen ditentukan oleh sikap. Sisanya
sebesar 15 persen adalah pengetahuan dan ketrampilan. Tidak
berlebihan jika seorang sahabat yang mengatakan salah satu prinsip
terpenting dalam manajemen sumber daya manusia adalah hire for
attitude, train for skill. Artinya, dalam merekrut seorang karyawan
yang paling penting adalah sikapnya. Jika sikapnya baik, ia bisa
dilatih agar mahir dalam melakukan pekerjaannya. Sebaliknya, jika ia
memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang luas namun sikapnya jelek,
ia tidak akan pernah mampu berprestasi optimal, terutama jika bekerja
dalam sebuah tim.
Psikolog terkenal William James tanpa ragu-ragu pernah
berkata, "Penelitian terbesar dari generasi saya adalah bahwa manusia
dapat mengubah hidupnya dengan mengubah sikapnya." Intinya sikap
adalah hal kecil yang dapat membuat perubahan besar dalam kehidupaan
seseorang. Ambillah contoh kisah pertempuran Daud dan raksasa bernama
Goliat. Daud yang seorang gembala dan ketika itu baru berusia belasan
tahun mencoba melawan sang raksasa yang telah mengganggu ketentraman
desanya. Ketika niat Daud ini disampaikan kepada saudara-saudaranya,
mereka bukannya mendukung malah mengejek dia, "Tidakkah kau lihat
bahwa Goliat terlalu besar untuk bisa dikalahkan?". Di luar dugaan,
Daud memberikan sebuah jawaban yang mengagetkan mereka, "Justru
karena badannya yang begitu besar maka batu dari katapelku tak
mungkin meleset." Daud yakin kalau postur tubuh Goliat yang besar
justru membuatnya sulit menghindari batu yang dilontarkan Daud. Sikap
positif Daud membuatnya mampu mengalahkan Goliat.
Dengan bersikap positif, kita akan mampu melihat tantangan sebagai
batu loncatan. Sebaliknya, dengan bersikap negatif tantangan akan
terlihat seperti sebuah batu sandungan. Orang yang bersikap negatif
ibarat orang yang telah mengibarkan bendera putih sebelum bertempur.
Saya sendiri sangat tertarik dengan sebuah penelitian terhadap 300
orang yang sangat sukses, antara lain Franklin Delano Roosevelt,
Hellen Keller, Winston Churchill, Mahatma Gandhi dan Albert Einstein.
Penelitian tersebut mengungkapkan seperempat dari mereka punya cacat
fisik seperti buta, tuli, atau lumpuh. Tiga perempatnya lahir dalam
kemiskinan, berasal dari keluarga berantakan atau paling tidak,
datang dari kondisi yang amat buruk. Apa yang membuat mereka
istimewa? Mereka tidak membiarkan keadaan di luar menyiutnya tekad
mereka untuk berprestasi. Mereka memiliki sikap pemenang!
Sikap bukan ditentukan oleh keadaan di luar melainkan keadaan di
dalam diri kita. Chuck Swindoll menyebutkan bahwa kehidupan adalah 10
persen apa yang terjadi terhadap kita dan 90 persen bagaimana kita
bereaksi terhadapnya. Raja Salomo yang dikenal sebagai manusia yang
paling bijaksana pernah berkata, "Sebab seperti orang yang membuat
perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." As people think in
their hearts, so they are! Ada sebuah puisi sangat menarik untuk
melukiskan hal ini.
Jika Anda Berpikir
Jika Anda Berpikir Anda kalah, Anda akan kalah
Jika Anda Berpikir Anda tidak berani, Anda tidak akan berani
Jika Anda ingin menang namun berpikir Anda tidak bisa,
Hanpir dapat dipastikan Anda tidak akan bisa
Jika Anda Berpikir Anda kalah, Anda akan kalah
Di dunia ini kita temukan bahwa keberhasilan selalu diawali dari
kemauan diri
Dan semuanya itu dalam pikiran kita
Jika Anda Berpikir Anda orang tak berkelas, begitulah Anda jadinya
Anda harus berpikir besar untuk dapat meraih sesuatu
Anda harus memiliki keyakinan diri sebelum Anda meraih kemenangan
Perjuangan hidup tidak selalu dimenangkan oleh orang yang lebih kuat
dan lebih cepat
Tapi cepat atau lambat,
Orang yang menang adalah orang yang berpikir ia bisa menang.
Jelaslah sudah bahwa langkah awal untuk membentuk sikap pemenang
adalah dengan berpikir kita mampu menang. Dr. John C. Maxwell
menyatakan ada 6 langkah yang bisa mengubah hidup manusia. Pertama,
kita harus mengubah cara berpikir kita. Mengubah cara berpikir akan
mengubah keyakinan kita. Kedua, jika keyakinan kita berubah, harapan
kita akan berubah. Ketiga, jika harapan kita berubah sikap kita
berubah. Keempat, jika sikap kita berubah, perilaku kita berubah.
Kelima, jika perilaku kita berubah, kinerja kita berubah. Dan keenam,
jika kinerja kita berubah, hidup kita akan berubah. Hal yang juga
penting untuk dicatat adalah perubahan tidak selalu menyenangkan.
Bahkan kalau suatu proses perubahan itu terasa mulus dan sangat enak,
bisa jadi itu bukan perubahan. Perubahan selalu menuntut pengorbanan
namun perubahanlah satu-satunya sarana efektif menuju ke tahapan
kehidupan yang lebih baik.
Semua orang ingin mencapai sukses dalam hidup ini namun tidak
semuanya bersedia mengubah dirinya. Terutama mengubah pemikirannya.
Pengalaman hidup membuktikan kalau kita sendirilah harus yang
bertanggung jawab atas sikap kita. Kita sendirilah yang harus memulai
perubahan itu. Sayangnya, kita cenderung menyalahkan orang lain atau
merasa menjadi korban situasi jika keadaan memburuk. Padahal, menurut
saya, salah satu hari istimewa dalam hidup ini adalah ketika kita
berani mengambil komitmen bahwa kitalah orang yang paling bertanggung
jawab atas hidup kita. Jika Anda ingin memahami hal ini coba
dengarkan apa kata Bon Jovi dalam lagunya It's My Life.
Senada dengan Bon Jovi, entrepreneur sukses, Tanadi Santoso pernah
menulis sebuah nasihat bijak, "Life it self can't be joy unless you
really want it. Life just give you time and space. It is up to you to
fill it." Bagaimana pun sikap tetap merupakan sebuah pilihan dan
alangkah baiknya jika kita memiliki yang terbaik bagi kita. Semoga!
Sumber: Menumbuhkan Sikap Pemenang oleh Paulus Winarto. Paulus
Winarto adalah pemegang dua Rekor Indonesia dari MURI (Museum Rekor
Indonesia), yakni sebagai pembicara seminar pertama yang berbicara
dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya
diluncurkan di angkasa. Buku yang pernah diterbitkannya: First Step
to be An Entrepreneur, Top Secrets of Success, Reach Your Maximum
Potential dan The Leadership Wisdom.