Teori Dasar Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.  Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Tidak hanya padatan, gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, contohnya saja karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884 yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh :
NaCl(s) → Na+ (aq) +  Cl- (aq)
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
  • Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
  • Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
  • Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh :
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Sifat elektrolit dan non elektrolit didasarkan pada keberadaan ion dalam larutan yang akan mengalirkan arus listrik. Jika dalam larutan terdapat ion, larutan tersebut bersifat elektrolit. Jika dalam larutan tersebut tidak terdapat ion larutan tersebut bersifat non elektrolit.
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Kelarutan Elektrolit”. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelarutan_Elektrolit (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Anonim. “Larutan”. http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Anonim. “Pendahuluan tentang Larutan”. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-2/pendahuluan-tentang-larutan/ (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Azizah, Utiya. “Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah”. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/elektrolit-kuat-dan-elektrolit-lemah/ (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Ratna. “Jenis-jenis Larutan dan Larutan Elektrolit”. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/jenis-jenis-larutan-dan-larutan-elektrolit/ (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Zulfikar. “Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit”. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/larutan/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit-2/ (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Marayanti, Meti. “Teori Elektrolit”. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/METI%20MARAYANTI_0606809/teori_elektrolit.html (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Marayanti, Meti. “Larutan Elektrolit”. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/METI%20MARAYANTI_0606809/larutan_elektrolit.html (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Marayanti, Meti. “Larutan Elektrolit Lemah”. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/METI%20MARAYANTI_0606809/larutan_elektrolit_lemah.html (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Marayanti, Meti. “Larutan Non Elektrolit”. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/METI%20MARAYANTI_0606809/larutan_nonelektrolit.html (diakses tanggal 10 Januari 2011)

Marayanti, Meti. “Larutan Elektrolit Kuat”. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/METI%20MARAYANTI_0606809/larutan_elektrolit_kuat.html (diakses tanggal 10 Januari 2011)/2008/METI%20MARAYANTI_0606809/larutan_elektrolit_kuat.html (diakses tanggal 10 Januari 2011)