UN / ujian nasional merupakan ujian akhir untuk penentuan dari kelulusan
pada tingkat pendidikan. Tak jarang UN ini adalah sosok yang
menyeramkan bagi para pelajar kita. Mereka menganggap kalau UN itu
adalah "hantu" yang siap mencekik mereka dengan bayang-bayang "tidak
lulus".
Pola pikir ini sudah ada sejak lama, maka tidak heran dari dulu hingga
sekarang banyak yang takut dengan namanya UN. Pemerintah berharap dengan
adanya UN akan meningkatkan mutu dan standar pendidikan di Indonesia.
Tapi, sekarang kita berkaca dari kenyataan sekarang. Apakah mutu dan
standar pendidikan sudah layak dan semua orang mendapatkan kelayakan
pendidikan..?
Seperti nya belum tuh.. masih banyak banget orang yang belum bisa
menikmati bangku sekolah. UN juga sempat mendapatkan isu untuk dihapus
dari sistem pendidikan di Indonesia. Tapi, niat itu diurungkan dan UN
pun tetap dilaksanakan.
Saya tidak heran, jikalau UN masih terdapat kecurangan dalam beberapa
hal. Baik itu dari pihak sekolah, pengawas dan juga para siswa-siswi.
Berbagai cara pun ditempuh untuk "memuluskan" ujian nasional tersebut.
Mulai dari panitia pengawasan UN hingga anak murid yang diawas pun
bertingkah.
Hal yang pernah saya lihat selama UN berlangsung diantaranya, pengawasan
oleh guru pengawas UN yang tidak begitu ketat dan ada juga beberapa
pengawas membiarkan anak murid selama ujian melakukan kegiatan mencontek
masal. Tak heran memang, didepan publik berkata "Kami tidak melakukan
kecurangan" tetapi dibalik kalimat itu tersirat makna tersembunyi "Kami
ingin dapat kunci jawaban".
Sekarang, para siswa-siswi atau mungkin juga guru sedang mencari cari
keberadaan sang kunci jawaban dan soal soal bocoran UN. Mereka mulai
membuka "link" baru untuk mendapatkan kunci tersebut. Tak jarang mereka
menggunakan "joki" dalam melakukan permainan. Penelusuran pun dilakukan
mulai dari antar teman, antar kolega hingga internet.
Tidak semua instansi pendidikan melakukan kegiatan itu. Mereka masih
memegang teguh namanya kejujuran selama UN. Tidak ada bantuan sama
sekali, baik berupa kunci atau barang jawaban lain. Pengawasan pun
dilakukan secara ketat dan dipantau dengan kamera CCTV. Jadi kalau mau
menyontek, pikir ulang dulu sebelum akhirnya ditangkap. Kan malu
ditangkap sama polisi dan nama sekolah pun akan tercoreng dimasyarakat.
Memang aneh ya, pemerintah ingin sukses tapi rakyat belum mampu
mendapatkan pendidikan, sehingga para siswa dan siswi harus melakukan
kegiatan ini untuk menyukseskan UN dari pemerintah sehingga taraf dan
mutu pendidikan akan menjadi terbaik..? Kita terus berharap akan sebuah
kepastian yang tidak berat sebelah bagi masyarakat dan semoga mutu
pendidikan kita menjadi lebih baik lagi tanpa adanya tindakan
kecurangan.